Selasa, 11 September 2012

OKK UI 2012


RESUME ACARA OKK UI 2012


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWNSbmpJVoZ8CeVvRl1WfW9BpJE5kDtSdIMCimMg7tfRc6SGTq5JhdNSFzRWQNKpdLxfXcjWdnBM3Eu-Y-7YwWhrBPBlrWXUkQ83wg4u4jniLVRHaeUTQmBQqsb9Osd06BbwJJgrTjNoe-/s1600/okk.jpg
img1. logo okk UI 2012
               OKK UI 2012 aku manusia. itulah salah satu pekikan dari orientasi kehidupan kampus yang diadakan tahun ini yang wajib kita ikuti sebagaiman untuk mengesahkan sekaligus menjadi bagian dari anggota IKM aktif Universitas Indonesia(ikatan keluarga mahasiswa)layaknya mahasiswa baru tahun sebelumnya.rangkaian acara okk sangatlah beragam semisal acara penyambutan atau Welcoming maba,display Ukm, dan kegiatan inti dari Okk itu sendiri selama 2 hari yang semua mengambil setting tempat di balairung UI.
             Acara welcoming maba dilakukan ketika awal kita melakukan registrasi ulang,di dalam acara tersebut sangatlah penting karena ada banyak hal-hal penting yang terdapat dalam acara tersebut untuk menunjang sivitas academica kami selama perkuliahan nantinya semisal data untuk SIAK-NG,jaket kuning,sidikjari,lalu dilanjutkan untuk daftar asrama dan setelah itu diarahkan ke stand-stand okk, fakultas,serta paguyuban untuk yang berasal dari daerah seperti saya.
img2. lokasi okk @BALAIrung UI

  Acara yang merupakan rangkaian dari Okk ui 2012 adalah display UKM.display ukm merupakan  pengenalan sekaligus menyalurkan bakat dan minat para mahasiswa baru untuk menjadi bagian dari UKM tersebut.memang ketika itu terasa  sangatlah lama karena ada sekitaran kurang lebih 42 UKm yang performance,namun ada salah satu UKm yang sangat saya tunggu ketika itu dan merupakan salah satu penyemangat saya untuk masuk di perguruan tinggi negeri ini,tapi saya tak dapat menyaksikan acara tersebut karena ada hal  yang memang harus saya selesaikan diluar arena acara pada saat itu juga.
Tanggal 12 agustus merupakan  hari dimana acara inti digelar. tampak dari kejauhan para mahasiswa mengenakan baju serba putih sesuai yang para panitia instruksikankan pada kami lalu berbaris di setiap tempat atau check point untuk dilakukan pemeriksaan atribut dan barang bawaan yang harus sesuai dengan apa yang panitia OKK ui serukan pada buku panduan atau booklet. berhubung memang kendaraan  tak boleh ada satupun masuk dan hanya berhenti pada stasiun ui namun secara tidak langsung kita dilatih dan dikenalkan oleh lingkungan Ui lebih dekat lagi karena setiap mahasiswa baru wajib hanya berjalan kaki saja. Setelah itu kami dikumpulkan pada setiap fakultas yang ada untuk  melakukan registrasi.dan diarahkan pada tempat yang telah disediakan oleh para panitia OKK ui 2012. Setelah acara dimulai ,kami disuguhkan oleh banyak acara seperti sambutan dari para petinggi di lingkungan UI sendiri,suguhan budaya yang mencakup tanjidor, tari dan musik jalanan selain itu dijelaskan pula talkshow mengenai pengenalan system akademika,career development center,k2n,pemutaran video, Tanya jawab kuisdan lainya dan memang diawal acara sempat ada sedikit monoton jadi kita serasa terbius.
http://v-images2.antarafoto.com/gpr/1346143580/orientasi-siswa-baru-di-ui-80.jpg
img.seminar dengan pembicara pak menteri BUMN, pak raden dan orang hebat lainya

Okk hari kedua yang dilaksanakan setelah hari libur ramadhan itu tepatnya pada tanggal 29 agustus.acara pada hari kedua sangatlah lebih sanagt menakjubkkan dari pada acara yang sebelumnya karena banyak para motivator seperti pak dahlan iskan selaku menteri BUM
  N,elang gemilang yang pengusaha muda terkenal, lalu pak raden yang kita kenal senagai pencetus si unyil yang diundang hadir pada okk tahun ini.namun acra yang sangat bagus dan mengundang semangat campur terharu yaitu saat penutupan OKK UNIVERSITAS INDONESIA 2012.
AKU MANUSIA>>>>.!!!
img.closing okk by maba UI 2012

PANCASILA LUMPUH MORAL BANGSA TERKIKIS


PANCASILA LUMPUH
MORAL BANGSA TERKIKIS
66 tahun sudah bangsa Indonesia hidup dalam kemerdekaan. Dalam interval waktu tersebut, telah kita ketahui bahwa Indonesia telah memiliki dasar Negara yang dimaksudkan sebagai pedoman hidup dan ideologi bangsa Indonesia yakni pancasila. Namun ternyata pengamalan nilai-nilai pancasila jarang sekali dilaksanakan dengan baik. Jangankan oleh masyarakat biasa, petinggi-petinggi negeri ini pun memilih buta terhadap nilai-nilai pancasila. Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apakah pancasila dijadikan sebagai dasar Negara atau hanya sebagai simbol bahwa bangsa Indonesia telah merdeka dan memiliki ideologi?
Sejak kemerdekaan, orde lama, orde baru, hingga era reformasi penyimpangan terhadap butir-butir pancasila terjadi dalam berbagai bidang dan  sisi kehidupan. Pengabaian pancasila pun berdampak pada moral generasi bangsa yang tidak paham apa makna dari pancasila sebagai dasar negaranya. Bahkan tidak lucu jika masyarakat terlebih lagi petinggi-petinggi negeri ini tidak hafal akan butir-butir pancasila. Lalu bagaimana dengan pengamalannya? Sungguh ironis memang, pancasila yang diagung-agungkan sebagai pedoman hidup bangsa pada kenyataannya hanya dipandang sebelah mata oleh bangsa ini termasuk para petinggi yang duduk dengan hormat tersebut.
Secara teoritis, pancasila dibuat dan dirancang sesempurna mungkin dengan lambang burung garuda yang berdiri tegap dengan sayap besar membentang lebar, mata yang sangat tajam dengan cakarnya yang menggenggam teguh pita yang bertuliskan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang mengumpamakan adanya gabungan antara dua faktor manusiawi yang sangat menentukan,yaitu kekuatan pikiran (nalar) mengenai “kesatuan” dan keberanian perasaan (hati) mengenai “persatuan”, namun hanya bisa terdiam membisu. Sungguh, pancasila telah lumpuh. 
Jika kita kembali memandang negeri ini dengan berpedoman pada pancasila, alangkah porak-porandanya moral bangsa sekarang ini. Padahal, bukankah setelah 66 tahun merdeka diperingati,generasi muda Indonesia seharusnya menjadi lebih baik? apakah yang akan terjadi pada bangsa ini?
 Hakikat Pancasila
Pada dasarnya,lambang Negara RI “garuda pancasila”, dengan artian pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi Negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu bangsa yang sangat beragam, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan Negara Indonesia.
Begitu pentingnya pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa,yang mana disokong dengan semboyannya sebagai alat pemersatu bangsa.
Pancasila sebagai dasar Negara menjadi tonggak berdirinya bangsa ini. Kokohnya pancasila menandakan kuatnya bangsa dan Negara ini. Pancasila dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa yang akan menjadi pedoman bangsa ini kedepannya, dengan berpegang pada pancasila akan tercapai segala tujuan yang termakna dalam tiap-tiap butir pancasila. Sedangkan pancasila sebagai alat pemersatu bangsa memaknai beragamnya masyarakat bangsa indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke dan dari miangas sampai rote. Atas dasar keberagaman itulah, pancasila disusun untuk menyatukan masyarakat Indonesia menjadi satu padu mencapai cita-cita dan tujuan bangsa sesuai Pembukaan UUD Negara tahun 1945. Pancasila benar-benar disusun sesempurna mungkin sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang terlahir dari sejak jaman kerajaan dan turun-temurun.
Adapun butir-butir Pancasila yakni :
  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
           Jika kita perhatikan butir-butir pancasila tersebut, tentu kita akan merasakan betapa “dalam” isi yang terkandung didalamnya. Seandainya bangsa Indonesia bisa mengamalkannya dengan baik, tentu kita akan kembali merasa bangga menjadi bangsa Indonesia.
Sekarang ini memang “kebanggaan” kita menjadi bangsa Indonesia mulai sedikit memudar. Hal ini bisa terbukti karena ketidakmampuan para pemimpin bangsa untuk konsisten menegakkan pancasila sebagai acuan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Butir-butir pancasila di atas seakan-akan hanya menjadi buku sejarah yang hanya bisa dibaca tanpa ada pengamalan yang sesuai.
TERHAPUSNYA P4
          Mulainya Orde Baru digadang-gadangkan menjadi ajang korupsi bagi petinggi-petinggi yang berkuasa negeri ini.Segala sesuatu yang bisa menghentikan pemerintahan yang dipimpin oleh Soeharto ini akan dilakukan oleh seluruh elemen kehidupan masyarakat yang merasa dirinya “tersiksa” dengan pemerintahan yang beliau pimpin pada waktu itu. Tak ada kata menyerah bagi mereka, yang bergelut dalam pikiran mereka saat itu adalah “Orde Baru harus segera dihentikan”. Atas nama rakyat Indonesia korupsi harus dihapuskan dan satu-satunya cara adalah menghentikan pemerintahan Orde Baru yang dipimpin pak harto itu.
             Jika kita mengingat kembali kejadian sebelum tahun 1998, memang benar Orde Baru harus segera dihentikan secepat-cepatnya. Sebagai bangsa yang sangat menjunjung tinggi idiologi pancasila, Orde Baru bukanlah pemerintahan yang pantas bagi bangsa Indonesia karena masih banyak penyimpangan yang terjadi dalam tubuh pancasila. Namun apakah itu berarti penghapusan pemerintahan Orde Baru akan menghapus segalanya sampai keakar-akarnya? Tentu tidak!karena apa? Adahal hal yang sudah lama diterapkan oleh Orde Baru sebenarnya tidak seharusnya dihapus. Sebut saja P4 ( Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Mungkin bagi orang-orang yang anti dengan segala hal yang berbau Orde Baru termasuk P4 berpikir “untuk apa ada P4? Toh... pengamalannya tidak pernah diterapkan dengan baik.” Mari kita tengok sedikit tentang P4. P4 bukanlah hal yang harus dibenci, P4 sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia kedepannya. Mengenai pengamalannya sebenarnya bukan tergantung pada pemerintah namun tergantung pada kesadaran kita sebagai bangsa yang mengaku beridiologi pancasila. Jika kita analogikan, masalah P4 sama seperti JIKA SEORANG DOKTER MEMBERITAHUKAN KEPADA ANDA BAHWA : MEROKOK DAPAT MERUSAK KESEHATAN DAN MEMBAHAYAKAN KEHIDUPAN ANDA. Kami yakin, banyak dari kita yang setuju. Namun, Jika ternyata Si DOKTER adalah seorang PEROKOK yang melanggar apa yang dikampanyekannya, apa anda akan menjadi tidak percaya akan pesan si DOKTER tadi? Tentu tidak bukan? Pesan yang disampaikan oleh dokter tersebut sepenuhnya benar, mengenai dokter yang merokok, itu adalah hal yang berbeda.
            Kembali pada topik permasalahan yang terjadi adalah mengapa saat ini moral bangsa Indonesia sedikit demi sedikit terkikis. Apakah semua ini warisan Orde Baru? Pendidikan yang mahal? Di Orde Baru lebih murah, biaya kesehatan yang melambung tinggi? Tidak juga, jauh lebih mahal sekarang! Kelangkaan pangan dimana-mana? Zaman  Orde Baru ada Swasembada Beras, atau mungkin korupsi? Ya… diakui itu memang benar, tapi sekarang korupsi jauh lebih ganas, korupsi dipertontonkan tanpa malu dan sangat terang terangan, sebut saja para petinggi-petinggi negeri ini yang terang-terangan membuka aib teman satu partai yang pernah bersamanya mengenyam “indahnya pertemanan politik” ketika  sudah menjadi tahanan, hakim, jaksa yang terang-terangan menerima suap. Dimana moral petinggi-petinggi negeri kita? Korupsi di era reformasi ini sudah menjalar keberbagai element bangsa, bahkan secara tidak sadar sudah menjadi tren yang dicontoh oleh anak-anak yang baru berumur belasan tahun. Ahh… … … betapa kacaunya moral bangsa kita! Apakah masih pantas bagi kita mengaku bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi idiologi pancasila?
        Dalam hal ini kami tidak menjatuhkan orde reformasi dengan membanggakan orde baru, hanya saja kita harus belajar dari pengalaman yang pernah terjadi dengan meninjau masa lalu dan pada masa saat ini. Penyimpangan pancasila pada masa orde lama dan orde baru berujung menimbulkan gerakan reformasi di indonesia, sehingga terjadi perubahan-perubahan yang cukup besar dalam berbagai bidang. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa pada zaman orde baru pun terjadi banyak sekali penyimpangan-penyimpangan terhadap pancasila. Namun jika dibandingkan dengan saat ini, penyimpangan akan pengamalan nilai-nilai pancasila sudah terlalu banyak dan membudaya. Terlebih lagi berdampak pada terkikisnya moral bangsa. Padahal jika kita kembali melihat dengan seksama pengertian harfiah tentang reformasi itu sendiri adalah suatu gerakan untuk memformat ulang atau mengatur lebih baik lagi, menata ulang atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat(Riswanda, 1998).
       Makna serta pengertian reformasi tersebut dewasa ini banyak disalah-artikan, sehingga gerakan masyarakat yang melakukan perubahan atas dasar reformasi juga tidak sesuai dengan gerakan reformasi itu sendiri. Padahal gerakan reformasi sendiri hadir untuk merubah / menata ulang segala  penyimpangan dalam pengamalan pancasila. Namun ironis memang, reformasi yang dihadirkan untuk menata ulang orde baru malah semakin mengabaikan pengamalan pancasila itu sendiri dan berdampak pada terkikisnya moral bangsa. Itulah permasalahan yang harus kita hadapi saat ini. Ambilah contoh hal kecil, misalnya masalah moral yang diakibatkan mudahnya akses semua informasi. Jika tidak diantisipasi dan dibentengi sejak dini oleh nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat menyebabkan pergeseran moral pada generasi penerus bangsa kita kedepanya, maka akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti pergaulan bebas, seks bebas, narkoba, budaya konsumerisme dan gerakan anarkisme yang sering terjadi akhir-akhir ini. Yang mengherankan lagi, anarkisme lebih banyak dilakukan oleh Mahasiswa dan para pelajar yang seharusnya tidak mereka perbuat,dan tidak hanya pelajar SMA dan SMP, bahkan anak SD pun tidak luput dari gerakan anarkisme yang brutal ini. Mungkin memang benar egoisme telah menggerogoti dan menjadi karakter baru pada generasi-generasi bangsa saat ini.pertanyaannya adalah:Apakah dunia pendidikan bangsa kita  saat sudah tidak mampu lagi untuk mendidik generasi muda agar cinta terhadap pancasila dan mengamalkannya dalm kehidupannya seharu-hari? Tidakkah mereka tahu bahwa mereka adalah tonggak api pergerakan  masa depan Indonesia nantinya?
Pemaknaan kembali dan Revitalisasi nilai-nilai pancasila
Setelah berjalannya Reformasi, kita sebagai bangsa telah merasakan semakin carut-marutnya keadaan bangsa dan negara saat ini, dalam reformasi yang berjalan sampai saat ini tidak adanya konsep yang tersusun jelas , melainkan hanya bermodalkan rasa amarah dan bandul ekstrem asal bersebrangan dengan Orde Baru , akibatnya apa yang berbau Orde Baru dilibas habis, dan puncaknya adalah Amandemen UUD Negara tahun 1945 ,penghapusan GBHN, dan Penjelasan UUD Negara tahun1945, menjadikan bangsa ini kehilangan ukuran-ukuran dan arah kemana tujuan bangsa ini akan berlabuh nantinya.
             Pemerintahan-pemerintahan rezim reformasi ini semestinya mampu memberikan koreksi terhadap penyimpangan-penimpangan dalam mengamalkan Pancasila dan UUD Negara tahun 1945 pada praktik bermasyarakat dan bernegara yang dilakukan oleh Orde Baru. Namun, saat ini pemaknaan pancasila nampaknya bergeser pada kepentingan kekuasaan dan kepentingan politik semata, sehingga janji-janji kemerdekaan yang tertuang dalam pancasila belum terealisasi secara menyeluruh.
Oleh karena itu perlu adanya pemaknaan kembali dan revitalisasi istilahnya untuk membangkitkan kembali nilai-nilai pancasila yang dimulai dari sosialiasasi dan penanaman nilai-nilai pancasila kepada generasi muda penerus bangsa melalui pendidikan pancasila sehingga dapat membentengi generasi muda dari ancaman dan tantangan yang dibawa arus globalisasi saat ini. Pendidikan merupakan benteng utama penanaman ilmu pengetahuan, internalisasi nilai-nilai serta membentuk karakter anak didik setelah keluarga. Melalui pendidikan diharapkan mampu membentuk karakter pribadi penerus bangsa yang tidak goyah dan mudah rapuh oleh derasnya pengaruh arus globalisasi. Selain itu, perlu adanya aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan praktis yang sesuai dengan ideologi pancasila, nulai-nilai yang terkandung dalam sila pancasila dengan menjaga konsistensi, relevansi dan kontekstualisasinya. Konsep penalaran moral Kohlberg memaparkan bahwa anak mulai melakukan penalaran moral seiring dengan perkembangan usianya. Agar penalaran moral ini bisa sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung pada pancasila, maka perlu dilakukan usaha sejak dini melalui penanaman pendidikan pancasila sejak dini sehingga nilai-nilai tersebut bisa terintegrasi dalam diri individu sesuai dengan konsep hati nurani setiap individu. Salah satu contoh yang  bisa dilakukan untuk menerapkan kembali nilai-nilai pancasila kepada generasi muda penerus adalah penerapan kembali P4 sebagai salah satu materi pembelajaran di sekolah.
Daftar pustaka
  • Sri-Edi Swasono : kembali ke pasal 33 UUD 1945 menolak neoliberalisme 2010
  • Daoed  Joesoef  : 10 wacana tentang aneka masalah kehidupan bersama 2011
  • http://dinolefty.wordpress.com/2011/02/20/butir-butir-pancasila-p4-pedoman-penghayatan-dan-pengamalan-pancasila/ 
  • http://fixguy.wordpress.com/makalah-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-dan-kaitannya-dengan-penegakan-supremasi-hukum/ 
  • http://sosbud.kompasiana.com/2012/07/16/meramu-gagasan-cerdas-untuk-menumbuhkan-generasi-muda-cinta-pancasila/ 
  • http://nurfadli.wordpress.com/2012/03/15/merevolusi-reformasi-koreksi-terhadap-jalan-nya-reformasi-saat-ini/ 
  • http://suhariyanto.blogspot.com/2010/08/pemaknaan-kembali-dan-revitalisasi.html 
  • http://waroengkemanx.blogspot.com/2012/06/pengamalan-pancasila-secara-konsisten.html

Senin, 10 September 2012

Perjuanganku Masuk UNIVERSITAS INDONESIA


TIME WILL ANSWER THE DESTINY

Hai…salam kenal aku Ade Maretha Dwianto biasa dipanggil Wiant. sekarang aku sudah menginjak umur 18thn dimana aku terlahir dari kedua orang tua yang bernama Agus Irianto yang berasal daribali selaku ayah dan Ibuku bernama Dwi Pristiwaningsih asal jawatimur disebuah gubuk kecil kampung pinggiran ditengah hamparan hutan rindang, desa lengkong itu namanya. aku anak kedua dari dua bersaudara ,dimana kakakku seorang laki-laki yang bernama Yayan pristianto dan senggang umur 6 tahun lamanya dengan aku dilahirkan. sekarang aku duduk di bangku perkuliahan di Universitas kebanggaan Indonesia (UNIVERSITAS INDONESIA) meski aku berawal dari sekolah yang selalu dibilang terpinggirkan dan memang pinggiran pula. Dimana sewaktu TK aku memulai menuntut ilmu di TK Al-hidayah mangli (kampungku) namun aku hanya mengenyam sekolah taman kanak-kanak 1 tahun lamanya yang normalnya 2 tahun alasan aku dikeluarkan dari Tk karena aku sudah layak dan sudah pintar menguasai dasar anak TK dan SD jadi diharuskan untuk langsung melanjutkan ke jenjang sekolah dasar. setelah itu aku melanjutkan mengenyam sekolah di SDN mangli 5 jember (sekarang beralih nama menjadi SDN mangli 4 jember) yang mana setiap hari aku berjalan menuju sekolah selama 6 tahun lamanya dengan jarak yang relatif jauh. naik kelevel selanjutnya aku melanjutkan ke sekolah Menengah pertama yang bernama SMPN 2 Jengggawah (salah satu kecamatan di jember) yang harus aku tempuh 8KM tiap hari dengan menggayuh sepeda pulang pergi kerumah. setelah tamat SMP aku melanjutkan ke jenjang menengah ATAS dimana aku menuntut ilmu di SMAN ARJASA (salah satu kecamatan di jember) dan jarak dari rumah kesekolah sekitar 18KM dengan mengendarai angkutan umum setiap hari. itu merupakan gambaran perkenalan singkatku namun ceritaku masih terus berkarya untuk diukir, yang berawal dariii……
  Hari demi hariku lalui dengan seuntai nada hati dan terperasnya semangat yang akan terbit layaknya sang fajar membelah kegelapan pagi. tanpa terasa sudah  genap perjalanku selama 5 tahun dimana kedua orangtuaku memutuskan tali kekeluargaan. Sekarang  hanyalah tinggal segenggam harapan meraih masa depan. kadang hati terbesit merasakan iri dihati memandang teman-teman sebaya disekitar ku masih dapat merasakan hangatnya rasa kasih sayang kedua orang tua mereka namun pelan-pelan hati mulai sadar dan pikiran mulai terbuka. Ketika aku berfikir dan terbayang kerasnya kenyatan hidup ini dari situlah aku mulai terbangun dan semangat menjalani hidup sebagaimana mestinya.
       Suara ayam berkokok tanda waktu menunjukan bahwa waktu sudah cukup pagi. Rutinitas pagi kujalani untuk memulai dan meritis masa depan dengan cara mengorek ilmu disekolah yang boleh dibilang terletetak di pinggiran dan tepat dibawah kaki pegunungan di perbatasan sebelah utara kabupaten jember jawa timur. waktu mulai menunjukanku untuk berangkat sekolah dan tak lupa berpamitan kepada ibu yang juga akan berangkat mengais rupiah meski hanya sebagai pembantu rumah tangga belaka. namun aku bangga memiliki beliau, sosok wanita yng sangat berharga di balik ini semua. Perjalanan menyusuri ramainya kehidupan pagi dimana ditempuh dengan perjalanan kaki menempuh sekitar 1 km setiap hari demi mendapatkan “klenting kuning” itulah sebutan bagi angkutan umum dikota kecil kami. perjalanan ke sekolah menghabiskan waktu sekitar kurang lebih satu jam untuk menuju ke depan gerbang masa depanku demi menimba ilmu. Meski pernah merasakan telat dan mendapatkan hadiah berupa ganjaran disekolah sebelum aku memasuki ruang pembelajaran. Memang disisi lain aku harus melaksanakan tugas dan tanggung jawabku setiap hari sebagai pemimpin dimana harus memberikan contoh yang baik sekaligus menerapankan ilmu seorang ilmuan dengan system ajarannya yang disebut POAC (P=planning O=organizing A=actuacting C=controlling). disamping tanggung jawabku sebagai ketua kelas itu aku harus melaksanakan tugasku sebagai seorang pelajar.
Waktu pelajaran pun dimulai aku harus mulai untuk memfokuskan menyerap semua ilmu dari guruku. namun dilain sisi kadang aku harus berhenti sejenak karena harus melayani untuk menjual pulsa karena hanya pekerjaan sampingan itulah yang akan menjadi pemasukan untuk terus bersekolah dan memerdekakan hidupku. Memang sih hal kecil itu sering mendapatkan teguran dari guru-guru yang secara tidak langsung aku duduk di depan meja guru dan berhadapan langsung dengan beliau.
Kelas 12 merupakan kunci yang akan menjawab masa depanku karena masa itu merupakan ujung tombak untuk mengikuti dan menjalani agar tercapai semua rencanaku yang terbagi menjadi 3 yaitu tahap rencana jarak pendek, menengah, dan jauh kedepan. pada tahap kelas 3 itu pula aku harus focus untuk menjalani UN (Ujian Nasional) sebagai tahapan fase terakhir menyelesaikan masa depan di jenjang sekolah menengah atas. Ada kalanya kadang hati merasa iri melihat adek-adek kelas mengikuti berbagai lomba yang ada. Namun memang peraturan atau sistem berkata lain dimana ketika kita menginjak kelas tiga kita tak diijinkan mengikuti berbagai macam lomba tersebut sebagai partisipan agar tidak menggangu pelajaran yang akan di serap.
Aku memang tergolong anak yang suka menyendiri karena apa? Aku tak pernah bercerita jika aku terlahir dari keluarga Broken Home sejak duduk dijenjang SMP. Namun semua itu aku mempunyai alasan tertentu yang melatarbelakangi aku tak pernah cerita dan terbuka terhadap itu semua kepada orang lain karena memang aku hanya ingin dianggap sebagai anak yang mempunyai dan juga mendapatkan belaian rasa kasih sayang dari kedua orang tua. Aku tak ingin mengharapkan ejekan dan hinaan apabila aku terlalu terbuka karena aku terlahir dari kedua orang tua yang gagal membangun keluarga yang harmonis. Namun dilain sisi dimana aku bertemu dengan sesosok guru yang memang belum aku kenal secara dekat tapi entah kenapa hati tiba-tiba ingin meluapkan apa isi hati yang sebenarnya dan memang benar-benar terhitung sangat lama aku simpan, tak lama kemudian aku ceritakan kepada guru   tersebut diruangan beliau. Hasilnya sedikit demi sedikit hati merasa lega dan tak jarang guru yang mendengarkan pula terisak tangis haru, beliau menyesalkan kenapa baru ceritakanya dan tak dari dahulu saja pandangan beliau. Nah sejak itu guru tersebut terketuk meluangkan usahanya untuk membantuku dalam hal segi finansial dan support yang memang benar-benar aku belum dapatkan sebelumnya. Beliau secara perlahan-lahan menuntunku kemasa depan yang lebih baik, beliau memberi pencerahan dan arahan. mulai sejak itu pula aku lebih giat untuk menyukseskan strategi kedepannya bagaimana caranya untuk menyiapkan amunisi dalam hal menuntaskan berbagai macam perencanaan yang telah aku susun yaitu dalam tahap awal aku harus berhasil menjadi juara kelas dan sekolah (dimana di sekolahku ada 4 kelas reguler untuk program ips) dan aku sadar nilai dan pengetahuan itu sangat penting peranannya untuk menentukan dan berperan penting untuk dipertimbangkan untuk masuk berjuang di perguruan tinggi negeri.
Perjuanganku untuk masuk perguruan tinggi negeri tak berhenti begitu saja, semakin dekat dengan hari penentuan semakin banyak pula lembaga bimbingan belajar yang sudah menawarkan program-program intensif  belajar untuk mempersiapkan siswa untuk masuk perguruan tinggi negeri. memang kadang hati merasa ingin ikut bergabung mengikuti latihan intensif tersebut namun apadaya tangan tak sampai ibarat sekarang sudah lebih tinggi pasak dari pada tiang dimana pendapatan lebih kecil dari pada pengeluaran yang harus dikeluarkan tapi yang namanya perjuangan itu sangat banyak halangan perjuangan untuk menuju kesuksesan. Jalan satu-satunya adalah harus sering mengikuti berbagai macam tes yang diadakan oleh lembaga atau pekumpulan dalam hal ini paguyuban semacam tryout untuk menguji dan mengenal lebih dekat tipe-tipe soal yang akan dihadapi ketika hari ujian nasional maupun SNMPTN ujian tulis nanti. namun ada hal yang aku sesalkan dari penerapan sistem sekolah ku yang mana mempunyai kebijakan yang secara tidak langsung menghambat karena kenapa ketika itu ada sebuah event atau acara yang diadakan oleh paguyuban GAMABETA (sebutan untuk Keluarga Mahasiswa Jember di Jakarta) dimana mengadakan roadshow  ke sekolah-sekolah SMA dan sederajat dan kebetulan SMAku menjadi kunjungan selanjutnya untuk mengajak siswanya mengikuti TOBK yang pada saat tu diadakan di Sman 2 jember namun pihak sekolah malah tdak diperkenankanya roadshow tersebit digelar di Sma saya dengan alasan mereka hanyalah, sudah menjadi peraturan sekolah dimana apabila sudah menginjak dan duduk dibangku kelas 3 pada semester 6 atau akhir dilarang adanya pihak luar untuk mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung padahal kami waktu itu tak ada pelajaran dan kosong tidak ada guru yang mengajar pada saat itu padahal kami sebagai siswa yang akan melanjutkan kejenjang berikutnya sangat membutuhkan  banyak informasi dan menjadikan sebagai acuan untuk masuk Perguruan tinggi negeri. sampai-sampai mereka pulang dengan sangat menyesal. Untungnya  meski hal itu terjadi tak lama kemudian aku langsung mengejar dengan cara meminta CP yang kebetulan mengurus hal  tersebut. aku langsung mengajak teman–teman untuk ikut dalam acara bermanfaat itu agar mereka juga dapat mengukur kemampuan mereka dan mendapatkan ilmunya. alhamdullilah akhirnya mendapatkan respon baik dari teman memang meski sistem sekolahku yang terkesan menutup informasi dari pihak luar. Aku harus rajin untuk terus mencari informasi dari sekolah lain apabila ada even yang serupa diadakan kembali dijember. Tak jarang juga aku mencuri kesempatan dan peluang dengan memakai nama sekolah lain untuk dapat mengikuti TO tersebut.
Hal yang paling berkesan dan sangat berpengaruh adalah ketika aku berangkat ke stand TOBK gamabeta di depan salah satu cafĂ© di kota jember untuk mendaftar ulang dan mendapatkan ticket. Disana aku bertemu dengan kak gege dan kak pe’a ( mahasiswa Universitas Indonesia yang berasal dari jember) yang pada waktu itu mereka berkesempatan menjaga stand untuk mengurusi anak-anak yang ingin mendaftarkan diri mengikuti acara tersebut. Disanalah aku dibukakan fikiranku untuk masuk Universitas Indonesia dengan segala keterbatasanku serta  diimbangi dengan segala kelebihan yang ada di Universitas Indonesia dan motivasi memang benar-benar bisa meyainkanku untuk mempunyai tekat bulat masuk Universitas Indonesia. hal yang mereka jelaskan meliputi transportasi, tempat tinggal, sampai biaya hidup nantinya dan tak terasa ternyata kita sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam lebih membicarakan mengenai UI sampai keakar-akarnya.
Sejak itu aku nekat untuk masuk kekampus yang mempunyai kualitasnya setara dengan kampus berkelas dunia dan kebanggaan bangsa ini dengan doa, semangat dan bekal prestasiku ini aku dapat mengikuti jalur undangan bidikmisi yang sebelumnya tak menyangka aku bisa mengikuti jalur tersebut. namun aku tak pernah mempublikasikan apabila aku memilih UNIVERSITAS INDONESIA sebagai pilihan pertamaku namun sempat juga sih ada orang yang mengetahuiku apabila aku memilih UI seperti teman dan guru-guruku, seketika itu aku juga sempat mendengar dan sadar apabila mereka meragukan dengan cara mengunjing didepan maupun dibelakangku hal itu yang menyebabkan aku  menyimpan rapat-rapat tekatku apabila aku memilih UI dan jika ada pertanyaan dari pihak luar dan menanyakan ”kamu daftar undangan dimana?” aku akan selalu menjawab bahwa aku daftar di Unesa padahal universitas tersebut bukan pilihan pertama melainkan ada dipilihan kedua ku karena aku selalu ingat pesan dari kakak–kakak yang bertemu saat bedah kampus itu dimana mereka berpesan bahwa “adek kalo kamu sangat ingin dan memutusakan untuk masuk UI kamu harus siap dengan segala bentuk ejekan dan underestimate dari pihak di sekeliling kamu dan ingat kamu harus selalu mempertebal telinga kamu agar kamu tetap kuat untuk bertekat masuk UI dan itu pun tak hanya satu orang yang mengomentari sepeti itu namun banyak pihak. sampai-sampai aku tak pernah bilang ke bapakku apabila aku ingin masuk UI karena apa? memang beliau tak ingin melihat aku untuk  kuliah dan memang diwajibkan untuk bekerja setelah tamat jenjang SMA, aku tahu bapak sudah terkena dorongan dan doktrin oleh istri barunya sehingga beliau mempunyai pandangan seperti itu. untungnya aku masih dikelilingi oleh teman dan guruku yang bersedia meluangkan waktunya untuk menyokongku dalam keadaan yang kadang down. sejak itu aku bertekat untuk bisa masuk UI. aku juga sudah mempersiapkan apabila aku tak bisa masuk UI dalam persaiangan SNMPTN undangan nanti aku sudah siap untuk berjuang di SNMPTN tulis, apabila gagal SIMak UI siap dan apabila simak UI gagal STAN aku harus siap dan apabila gagal masuk kuliah aku siap untuk bekerja dan mencoba keberuntungan tahun mendatang.
Bapakku sudah tak tinggal serumah lagi dengan aku dan beliau juga sudah ibaratnya lepas tangan masalah  pembiayaan sejak aku duduk di bangku sekolah menengah atas. Kini aku bekerja keras di rumah gubuk yang kami kontrak dengan pekerjaan ibu yang hanya sebagai pembantu rumah tangga itu. memang sulit dan memang penuh dengan tantangan untuk menuju masa depan yang cerah. ibarat padatnya batu padas yang sulit untuk dijual dengan harga tinggi, dibutuhkan  keahlian, ketekunan dan ketelitian dengan rapi agar dapat diukir dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menuju hal yang diinginkan. itulah memang pantas apabila disebut dengan kampus perjuangan.
Pengalaman bekerja dulu sudah pernah aku jamah dimasa setelah aku melaksanakan ujian nasional berakhir, dimana aku kerja di pervillaan dibali untuk menambah pengalaman itung-itung mengisi waktu dimasa menunggu pengumuman hasil dan menabung untuk uang saku perkuliahan nanti.
Tak terasa hari yang kami tunggu sebagai pelajar datang dimana pengumuman UN tiba. sebenarnya pengumuman diadakan dirumahku selaku ketua kelas maka diganti kerumah walikelasku namun berhubungaku tak ada dijember maka pengumuman dilakukan dirumah masing-masing dengan sistem tunggu dalam artian apabila dalam waktu sampai jam 15.00 sore tak ada utusan dari sekolah yang berkenan untuk mengunjungi kediaman kita maka dinyatakan LULUS, namun detik berganti menit dan begitu pula menit berganti jam, lama terasa menunggu jam 3 datang sampai-sampai badan menggigil kedinginan saking dekdekannya setelah jam 3 itu aku tunggu sontak tiba-tiba terdengar handphoneku berdering dimana walikelasku menelfon ada maksut tertentu dan ternyata kabar gembira yang membanggakan bahwa aku mendapat predikat LULUS, hebatnya lagi aku berhasil meraih hasil UN tertinggi tiga besar di kabupaten jember tingkat SMA sederajat waktu tu. tak selang beberapa lama rasa hati yang bangga kembali tergoyang karena perasaan was-was dan khawatir datang kembali dimana hasil pengumuman SNMPTN undangan resmi dimajukan hari ini pada pukul 16.00 sore. selang beberapa jam kemudian aku bingung bergegas mengecek nomer pendaftaran dan tanggal lahir untuk melihat akunku pada pengumuman ini. setelah beberapa lama aku mencari itu ternyata tak membuahkan hasil yang maksimal karena hal yang aku cari tersebut tak ada dan ternyata tertinggal dirumah kontrakan di jember. Alhasil aku bergegas untuk meminta bantuan untuk mencari dokumen itu dan segera aku menuju tempat pengiriman untuk mengirim kunci rumah, ternyata apabila hari ini aku kirim barang yang akan aku kirim ini akan sampai pada tempat tujuan 4 hari kedepan itu sudah pelayanan tercepat padahal hal ini bersifat urgent tapi aku membatalkan untuk melakukan hal itu aku memutar otak. Akhirnya untung ada sanak saudara yang secara kebetulan beliau akan pergi ke jember untuk melakukan pekerjaan malam ini juga nah aku langsung meminta bantuan untuk menitipkan kunci dan beliau bersedia dimintai bantuan. keesokan harinya kunci tersebut sampai dijember dan bergegas meminta bantuan teman untuk mengambil dan langsung membuka rumah untuk mengecek document yang aku butuhkan. setelah itu langsung mengirimkan data tersebut. setelah data tersebut berada ditangan maka aku langsung meminta teman dekatku yang sedang online untuk dimintai bantuan membuka akun SNMPTNku disanalah rasa was-was memuncak seketika. ketika aku membuka pesan dari handphone menunggu kabar aku selalu menarik nafas dalam-dalam untuk meredam rasa tak tenang dan berdoa untuk disiapkan mentalnya apabila hal yang tak diinginkan terjadi. beberapa menit kemudian allhamdulliah ucapan selamat datang dari temanku karena telah diterima di Universitas Indonesia. Rasa syukur langsung menuntutku untuk bersujud syukur dihadapan ALLAH swt. Suka cita silih berganti berdatangan terucap dari sanak keluarga, teman, keluarga, dan saudara terdekat.
Satu hal yang membuat aku miris setelah aku menyampaikan pada kedua orangtua ku yang melahirkanku beliau merespon berbeda dimana ibuku senang hanya beberapa saat kemudian beliau sedih karena tak ada lagi yang akan tinggal bersamanya lagi namun aku mendapat respon yang negatif datang dari bapakku dimana beliau sama sekali tak menghiraukan aku dan merasa bangga akan keberhasilanku masuk perguruan tinggi negeri unggulan ini.
Beberapa jam kemudian aku mendapatkan kabar untuk segera membuka akunku sendiri karena harus melihat tata cara daftar ulang dan ternyata aku harus mengirim berkas yang lumayan banyaknya lalu sejak itu aku memutuskan untuk segera menyiapkan barang untuk pulang ke jember keesokan harinya.
Sangat mengejutkan dimana tanggapan positive datang dari teman-teman menyambut hangat atas keberhasilan dengan rasa bangga padahal aku belum sama sekali menyampaikan kabar gembira tersebut. Ternyata mereka mengetahui itu dari pihak media elektronik dimana media massa surat kabar (jawa pos, besuki pos dan harian memo pada hari itu serta media digital mengabarkan di http://www.pastinews.com/?p=11517 dengan headlinenya "Capai Prestasi Gemilang, Siswa SMAN Arjasa Tembus UI") selain itu radio dan stasiun pertelivisian memasukan keberhasilanku sebagai bahan pemberitaanya. memang rasa bangga dan haru mewarnai hariku dapat mengharumkan nama sekolah dan ibuku yang hanya berpenghasilan sebagai pembantu rumah tangga dikampungku.
Lika-liku perjalanan ku tak berhanti sampai saat itu juga, banyak sekali rintangan dan tantangan yang harus aku lalui. Seperti berkas yang seharusnya sampai pada tujuannya dan pada hari itu juga mengalami kecelakaan atau kesalahan teknis sehingga berkasnya terkumpul 2 hari setelah penetapan hari terakhir pengumpulan dan untungnya pihak UI memakluminya.
Cobaan sekarang silih berganti datang dimana sekarang aku kekurangan dana untuk melakukan pendaftaran ulang ke UI. Tapi aku percaya tuhan tak pernah rela dan tertidur apabila ada hambanya sedang mendapatkan kesusahan. hal itu benar-benar mukzizatnya karena teman-teman seperjuangan ku yang keterima di UI melalui jalur undangan  (9 orang termasuk aku) membantuku dengan cara mereka patungan untuk mendapatkan biaya untuk ditukarkan tiket pulang pergi yang cukup besar biayanya agar aku dapat mendaftarkan diri bersama mereka berbarengan. Memang ini yang aku banggakan dimana sifat kekeluargaan mereka yang lekat dan sangat kuat keberadaanya.
Perjuanganku untuk mendapatkan beasiswa sangatlah membutuhkan perjuangan yang sulit apalagi aku tak tahu harus melakukan apalagi apabila aku gagal untuk mendapatkan beasiswa ini karena aku tak mampu untuk melanjutkan di UI dengan biaya merogoh sedalam dada. sampai-sampai realita diam akan menunggu jadwal interview dari jam 12 sampai jam 6 menunggu giliranku untuk melakukan interview, namun ternyata ditunda keesokan harinya yang mana aku harus kembali berangkat dari asrama UI jam 6 sampai akhirnya selesai pada jam 11 siang. Haduh memang sungguh penuh dengan perjuangan……
Alasan utamaku untuk masuk dan memperluas ilmuku di kampus kuning perjuangan ini adalah bagaimana caranya aku bisa mengangkat harkat dan martabat keluargaku di mata umum bahwa meski kami dari latarbelakang seperti itu kami bisa membuktikan. aku hanya ingin perubahan terjadi dimana paradigma ibuku yang bekerja serabutan sebagai pembantu rumah tangga  itu. selain itu aku hanya ingin mimpiku jadi kenyataan dimana aku bisa mempertemukan kedua orang tuaku pada saat pengukuhan gelar dan mendapat predikat SARJANA, dengan segala tekat semangat dan prinsipku yang aku pegang sampi saat ini yaitu ”HEAVEN IS WITHIN , NOT OUTSIDE YOURSELF”.
Perlahan-lahan perjuanganku nampak membuahkan hasil yang membanggakan dimana aku juga berhasil mendapatkan beasiswa yang aku tunggu selama ini dan akhirnya aku berhasil dikukuhkan keberadaanya sebagai Mahasiswa Fakultas ilmu pengetahuan budaya pada program studi Information and Library Science University of Indonesia….
So, memang gunung yang tinggi tak mungkin tiba-tiba mempunyai puncak yang membelah hamparan permadani biru nan jauh dan indah namun pasti ada aktivitas usaha yang membentuknya agar usaha tersebut berhasil dijadikan pengantarnya menuju masa depan dan cita-cita yang tinggi.
Jangan pernah menyerah untuk menjadi bagian dari Keluarga besar UNIVERSITAS INDONESIA. dan bantahkan kepada orang-orang bahwa kamu dapat melakukan perubahan dalam paradigmamu.jadilah warga yang selalu menjadi buah cibiran yang positive di kampung halamanmu. . .
Ukir prestasi ….!!!!dan semoga menjadi keluarga besar kami di UNIVERSITAS INDONESIA………
SELAMAT BERJUANG ….!!!!!!
Img. langkah awal ku menginjak kamous impian ini bersama keluarga mahasiswa jember di jakarta (GAMABETA UI)